lundi, septembre 03, 2007

Coincidence

Cerita itu mengalir begitu saja di mobil temanku.

Ia merasa ada seseorang bernama Kiki dalam dirinya. Seorang anak perempuan berumur lima tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam dia.

Ia merasa ada seseorang bernama Ian dalam dirinya. Seorang anak lelaki berumur sembilan tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam dia.

Ia merasa ada seseorang bernama Dikha dalam dirinya. Seorang anak perempuan berumur dua belas tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam dia.

Mereka tidak mengenal satu sama lain, karena tinggal di ruangan kamar yang berbeda. Tak pernah bertengkar. Tak pernah berbincang. Mereka adalah tiga kesatuan, dan pada saat yang bersamaan adalah satu. Satu tubuh. Tiga pikiran.

Cerita itu mengalir begitu saja di mobil temanku.

Aku merasa ada seseorang bernama Gild dalam diriku. Seorang anak perempuan berumur lima tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam aku.

Aku merasa ada seseorang bernama Ego dalam diriku. Seorang anak lelaki berumur enam belas tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam aku.

Aku merasa ada seseorang bernama Cipto dalam diriku. Seorang lelaki berumur dua puluh tujuh tahun. Hidup. Bernapas. Satu dalam aku.

Mereka mengenal satu sama lain, meskipun tinggal di ruangan kamar yang berbeda. Di sebuah meja bundar tempat mereka minum teh, mereka bertemu. Seringkali bertengkar. Seringkali berbincang. Mereka adalah tiga kesatuan, dan pada saat yang bersamaan adalah satu. Satu tubuh. Tiga pikiran.

Cerita itu mengalir begitu saja di mobil temanku. Cerita kami berdua yang membuatku merinding, dan bulu kudukku berdiri, sementara senyum pahit yang dipaksakan muncul di wajahku itu menatap ke arah luar jendela, enggan terlihat oleh sang pengemudi yang sedang bercerita.

Kebetulan itu mengerikan.

Aucun commentaire: