mardi, octobre 30, 2007

Weekend Trip


Sebenernya udah lama sih ini perjalanannya, sekitar bulan agustus lalu. Cuman lupa mulu ditaroh di blog, jadi baru sekarang deh.. Jadi ceritanya gue sama temen2 les perancis gue menghabiskan weekend dengan jalan2 ke Taman Safari Indonesia. Yang di Bogor itu loh. Kami berangkat dari Jakarta jam 6-an, dan nyampe di Taman Safari sana jam 8an. Emang rencananya ikutan Safari Malam, jadi ngga usah heran kenapa kami berangkat sore2.

Berikut anggota perjalanan malam tersebut:

Ginya (a.k.a. The Driver)

Mencari cowok single / duda tanpa anak berusia 30 - 40 tahun. Gue nggak boleh nyebut umurnya, katanya. Tapi jangan tertipu oleh mukanya atau sapi imut yang dinaikin. Inilah tukang nyetir kami selama perjalanan, sekaligus sang penyumbang transportasi karena kami ke sana naek Jazz punya Ginya. Dan sebagai tanda terima kasih gue, secara gratis gue mengiklankan kriteria cowoknya di sini. Baek kan gue?












Iwan (a.k.a. The Teacher)

Orang kayak gini keliatannya rada cokelat kalo di foto. Tapi begitu lu liat aslinya malem2, batman aja kalah item. Sekalipun mukanya jarang jauh2 dari senyum dan ketawa-ketiwi, Iwan tuh guru les kami di Centre Culturel Francais. Nggak usah bingung kenapa guru les jalan2 sama murid2nya ke Taman Safari. Kami pun bingung.





Andi (a.k.a Ayah)

Kenapa si Andi dipanggil Ayah, itu urusan yang agak panjang ceritanya. Anyway, muka makhluk ini memang selalu ngantuk, jadi jangan heran dia selalu bermata sayu terus-terusan. Bahkan saat kami lagi seru maen pingpong (kalian bisa lihat ada bola oranye di kiri atas foto) si Andi ngantuk dan malah jadi wasit sambil makan snack..





Dikha (a.k.a. Adik)

Cerita mengenai bagaimana Dikha bisa diberi julukan adik sebenarnya akan sama panjangnya dengan bagaimana Andi mendapat julukan Ayah. Tapi berhubung ada foto yang bisa mempersingkat segalanya, silakan dilihat sendiri.













Cipto


Nondescript.













Buat yang belom tau, Taman Safari Indonesia adalah sebuah area reservasi berbagai hewan. Selain digunakan untuk sarana perlindungan hewan, Taman Safari Indonesia juga dibuka untuk umum sebagai tempat rekreasi. Pengunjung diperbolehkan masuk ke area display hewan menggunakan kendaraan, memandangi satu per satu hewan yang tampak berkeliaran bebas di alam buatan yang telah disediakan.

Setiap Jumat dan Sabtu malam, ada acara Safari Malam, yaitu... yah, bersafari di malam hari. Acara inilah yang gue ikutin bersama temen-temen gue. Well, perbedaan yang utama sih, kali ini kita harus naek bus. Selain itu, kalo malem binatang yang aktif beda sama kalo siang. Dan yang paling berkesan, di ujung safari itu ada petasan2 bersuara keras yang dibuat untuk meniru ledakan pistol pemburu liar. Masalahnya, suaranya KERAS BANGET... apalagi karena gue melanggar aturan dengan mengeluarkan kepala dari jendela bus, persis di depan petasannya. Yah, mana gue tau ada petasan di situ?

Sepulangnya, kami nginep di penginepan yang udah dipesen. Menurut petunjuk yang diperoleh melalui kontak telepon, belok kiri di jalan menuju Taman Safari. Meskipun tidak dinyatakan di situ bahwa jalan yang dimaksud adalah jalan berbatu kasar, menanjak, tanpa lampu, berliku-liku, dan membuat kami bertanya berulang kali "Bener nggak sih lewat sini?" atau "Jangan-jangan ada hantunya?"

Setelah 15 menit perjalanan di gelap-gelap berliku berbatu dsb itu, akhirnya nyampelah kami di penginapan yang dimaksud. Karena semua cottage sudah penuh, jadi pilih untuk ngambil kamar hotelnya aja. 2 kamar, masing-masing untuk 3 cowok dan 2 cewek. Kami nggak ingin hal-hal yang tidak diinginkan (atau mungkin malah diinginkan, gue gak tau) terjadi. Lagian, kami bawa adik kecil, sebaiknya dia nggak diajarkan yang aneh2. Sesampainya di sana, ada yang langsung ke ruang makan, menikmati makan malam rumahan yang udah disediakan. Ada juga yang mau mandi dulu. Kebetulan ada rombongan beberapa puluh orang yang perlu disediakan makan pagi-siang-malem, jadi kami beruntung dapet paket 2 kamar + makan pagi siang malam. Biasanya makan seperti ini nggak disediakan.

Meskipun udah disiapin kamarnya, tapi akhirnya para cowok bertukar kamar. Ini disebabkan oleh seseorang yang ketiduran waktu lagi nggosip di kamar cewek, dan yang lain terpaksa ikut pindah kamar. Gue masih inget quote orang tersebut pada Dikha, "Adik kecil, tidur sana, sudah malam." Dan akhirnya malah dia tidur duluan. ZzzzZzzz...


Pagi harinya kami mulai dengan makan pagi, terus karoke! Tapi gara2 lagunya banyak yang kami nggak kenal, dan juga jenisnya dikit, jadi kami pindah ke meja ping-pong! Akhirnya sih cuma gue lawan Iwan, soalnya antara yang laen males maen serius, ato emang capek ngambil bolanya.

Ayah, Kakak, dan Adik lagi karoke.



Setelah berkeringat2, kami hajar kolam renang! Nggak pada bawa baju renang, jadi langsung aja nyebur pake celana biasa. Para cewek nggak mau ikutan atas satu alasan: bajunya habis. Entah itu baju dalamnya atau baju luarnya, tapi either one sudah cukup untuk membuat mereka nggak ikutan nyemplung.

mardi, octobre 16, 2007

Talk

I need someone to talk to.

No. I'm serious.

I'm tired being this patient-guy-who-listens-to-people-and-seldom-tells-anyone-about-his-own-problems. Maybe some of you would think that I'm a spoiled brat, or that I sigh too much. Some of you would think that I already spat out much of my problems, and you've heard them a lot. Some of you would think that you listened to me well, while I don't listen to you that well.

The only thing I know, is that I'm tired.

And I want to talk to someone.

... This is stupid. I know I won't find this someone here.

Sorry for taking your time.

dimanche, octobre 14, 2007

Joyoux Eid-el-Fitr

Ahah! My first ever post with a non-english title! Say hurray!!

Gue ucapkan selamat Idul Fitri bagi umat muslim dan umat non-muslim yang ikut2an merayakan. Sesuai dengan budaya kita, gue juga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Kalo kata orang Arab, Minal Aidin Walfaidzin.

Ah, acara lebaran kali ini dihadiri oleh lebih sedikit saudara2. Thanks to my mom, yang sepertinya lagi bermasalah sama beberapa orang kakak-kakaknya. Berkat perkara inilah, kasus-kasus di bawah ini telah terjadi selama hari lebaran:
1. Sisa makanan lebih banyak, perut semakin membesar.
2. Waktu silaturahmi berkurang 4 jam karena tidak ada acara penutup -- karoke.
3. Wajah orang-orang nampak jelas, jernih, cerah. Less people, less concealment.
4. Combo 15 potong pempek dalam sehari.
5. Defender gue naek dari 81 ke 85.
6. Sinyal Fren di Madiun lemah syahwat, suara cewek gue putus2 mulu di telpon.

Banyakan senengnya sih kalo sodara2 gue banyak yang ga dateng. No, I don't really miss them, and I don't really care. Gue cukup yakin mereka (yang ga dateng) semua mengucapkan kalimat arabic di paragraf 2 entry ini. Tapi buat ngelupain masalah dan bermaaf2an ama adek mereka (nyokap gue -red) aja nggak mau. Yah, namanya juga cuma budaya.. orang2 munafik pasti tetep mengucapkan "Mohon Maaf Lahir dan Batin" bahkan saat mereka nggak mau ngaku mereka salah. Cuma supaya mereka keliatan beriman, baek hati, manis, dan rendah hati.

Ironic? Cuma sekedar budaya.. sama kaya budaya orang pake jilbab. Pakaian melayu dijadiin ikon Islam, sementara orang kita masih sering ribut sama Malaysia. Kalo emang mau sok2 arabic, sekalian pake baju ninja item yang cuma keliatan matanya doang.. Nah itu baru baju Arab..

samedi, octobre 13, 2007

Little Daughter

Kemaren2 nemu game lama, Princess Maker 2. Setelah download DOSBox buat jadi emulator DOS di WinXP, akhirnya maen lagi game yang dulu pernah gue mainin pas masih SD.. Nostalgia banget, dengan artwork yang bagus dan animasi yang sangat simpel.

Sayangnya anak kita di PM2 rambutnya cokelat bergelombang. Kalo pirang bergelombang langsung gue kasih nama Laire Arien. Ya udahlah, Myle Kavielle udah cukup lumayan juga. Sebenernya dia dikasih nama Skullbreaker juga pasti suka2 aja, tapi emang ada yang mau kasih nama putrinya Skullbreaker??

Anak gue ini jenius abis, when it comes to Art and Sensitivity. Gimana nggak, max point buat belajar Art tuh 100, dan anak gue bisa 206. Sisa 106nya dari item2 yang dia menangin dari lomba, sama berkah2 dari dewa yang liat kalo anak gue berbakat. Belajarnya Poetry mulu, dan kerjanya sukses berat di Salon. Pas gedenya jadi Artist, nikah sama seorang Knight.

Kalo ini anak gue beneran, ngga mungkin kayaknya belajar Poetry doang. Istri gue pasti ngajak dia adventuring ke forest yang ada fairy-nya, danau-danau ber-mermaid, gunung glacier yang dijaga valkyrie, dan tentunya padang pasir.. rumahnya dewa iblis..

Dulu anak gue pernah endingnya jadi istri dewa iblis. Ada juga yang jadi istri gue. This game is twisted, dude.

mardi, octobre 02, 2007

Greater Good

Suatu pengorbanan dibutuhkan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. For the greater good.

Akhir-akhir ini harga bensin naik 5x lipat (500%) di Myanmar. Guess what, ini memicu para biksu untuk memprotes junta (diktator militer) Myanmar. Junta yang udah 20 taun berkuasa ini akhirnya didemo juga sama rakyatnya. Kenapa baru sekarang? Well, 20 taun yang lalu sih mereka udah nyoba demo, tapi hasilnya cuman 2000 nyawa melayang dan junta tetep nggak goyah. Lagian pada masa itu Cina punya kepentingan dagang di Myanmar, dan itu bikin PBB juga ngga bisa ngebelain rakyat Myanmar. Mungkin rakyat sana merasa aman damai sejahtera dengan Junta berkuasa.. sampai tiba saatnya ekonomi negara jatoh..

Sekarang, para biksu bergerak sebagai demonstran utama. Kekuatan yang besar, karena di Myanmar 95% orang beragama Buddha. Di sana, membunuh biksu sama dosanya seperti membunuh ibu sendiri. Terlepas dari itu, sekarang udah ada 13 orang mati ditembak. Belom termasuk biksu-biksu yang ditangkep dan disiksa, trus entah kemana kabarnya. Baru kemarin ini, utusan dari PBB datang ke Myanmar. Ngapain dia? No one knows, karena sekarang media diblokir dari negara tersebut. Kabel internet nasional diputus. TV luar diputus. Turis berkamera ditangkep. Wartawan dilarang mencari kabar.

Begitu banyak pengorbanan yang harus dilakukan demi menjatuhkan junta. For the greater good. Tapi kali ini sampai berapa nyawa lagi harus melayang?