lundi, mai 28, 2007

Inventions

Seminggu terakhir ini dipenuhi dengan tugas-tugas yang menjadi beban di akhir semester, apalagi makalah Fisika mengenai sistem pendingin. Selagi browsing google mencari artikel untuk dibajak isinya, sku mendapatkan topik yang cukup menarik, yaitu pendingin mobil.

Menulis makalah itu membuatku menyadari betapa hebatnya kita manusia. Dengan berbagai ide dan kreatifitas, muncullah sekarang ribuan penemuan yang mempermudah hidup. Lebih lagi, dalam satu abad terakhir ini, penemuan menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Lihat saja, manusia butuh jutaan tahun sampai mereka menemukan mesin uap. Tidak lama kemudian, kita bisa terbang dengan pesawat. Lalu, bisa meluncurkan roket ke luar angkasa.

Manusia itu hebat. Kita mesti bersyukur dilahirkan sebagai manusia. Kalau kita jadi nyamuk, gimana? Kena bersin aja bisa langsung mampus...

dimanche, mai 20, 2007

Dear Brother...

Entry berjudul Dear [insert name here] ditujukan pada satu orang saja. Harap maklum kalo isinya mungkin nggak dimengerti sama beberapa orang. Alasan kenapa surat pribadi masuk ke blog, karena ada suatu cerita di sini yang nggak eksplisit.

a. Selamat ulang tahun!

b. Semoga sukses bisnis sepatunya.

c. Semakin lama kamu semakin mirip bapak. Dan aku semakin nggak suka.

vendredi, mai 18, 2007

Couldn't Care Less

Salah satu kebiasaan burukku adalah menertawakan perbuatan orang lain. Meskipun mungkin hal tersebut sama sekali tidak lucu bagi mereka. Meskipun aku menyinggung dan merendahkan mereka secara tidak langsung. Tapi aku senang melakukannya, dan sampai sekarang aku tidak menyesal menertawakan mereka. Tolong jangan ditiru, atau tak lama lagi dunia akan penuh dengan hewan-hewan egois keparat yang berkeliaran bebas.

Contohnya hari ini, sekali lagi aku menemukan suatu hal lucu untuk ditertawakan. Seorang temanku (sekali lagi) menjilat ludahnya sendiri. Berbuat selayaknya pegas, berkata sesuatu dan bertindak persis kebalikannya. Aku cukup yakin, untuk temanku yang sedang berbunga-bunga itu, hal ini sama sekali tidak lucu. Apalagi dengan frase "People Change" yang dipergunakannya untuk mempertahankan aksi kocaknya.

Pengennya sih minta maap, tapi setelah dipikir-pikir, "what the hell, kalau ga mau ditertawakan ya berbuat pakai otak sedikit kenapa?"

Sejujurnya, aku sendiri mungkin akan amat kesal apabila ditertawakan. Apalagi kalau perbuatan yang kulakukan menurutku tidak salah. Tapi aku akan menempatkan diri pada orang yang menertawakan aku, dan melihat sisi pandangnya. Mencari tahu apa yang bodoh dan salah dari perbuatanku, dan mengkoreksi diriku. Harusnya, kalau sampai bisa ditertawakan, berarti aku melakukan kesalahan dalam perbuatanku yang semestinya diperbaiki.

Lucunya, temanku yang ini (katanya) mau berubah. Sudah berkali-kali mengumumkan bahwa ia mau berubah, tapi tetap seperti itu-itu saja. Lucu, ternyata manusia bisa lebih bodoh dari keledai yang tidak akan jatuh ke lubang yang sama dua kali. Aku senang, punya hiburan seperti ini. Entah kenapa, meski aku tahu ini tidak baik, tapi menggembirakan menonton penderitaaan orang yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Setidaknya, bisa sedikit melegakan hati dari lelah duniawi.

Dear Dearest... (1)

Entry berjudul Dear [insert name here] ditujukan pada satu orang saja. Harap maklum kalo isinya mungkin nggak dimengerti sama beberapa orang. Alasan kenapa surat pribadi masuk ke blog, karena ada suatu cerita di sini yang nggak eksplisit.

a. Boleh minta resep-resepnya Bunda nggak? Mau bikin sambel terasi yang kemaren, biar bisa pamer ama anak-anak ntar.

b. Kamu cantik deh.

c. Sekolahku masuk kompas lagi hari ini. Kamu emang nggak langganan, tapi masih bisa liat di website.

d. Kangen, sayang. Hari ini belum peluk kamu.

e. Flashdisk dan Toothbrush yang ketinggalan dikirim aja yah. Flashdisk-nya aku butuh, jadi kalo bisa ya secepatnya. Maap ngerepotin.

f. *liat kiri-kanan* ... ah, masa mau bilang 'Sayang, aku sayang kamu!' aja harus waktu lagi sepi sih?

samedi, mai 12, 2007

White Lies

Aku cukup yakin, kita semua mengenal istilah "White Lie"; sebuah kebohongan yang diperbuat demi kebaikan. Istilah yang cukup umum digunakan, berhubung tidak sedikit di antara kita yang sering berbuat seperti ini. Atau mengaku berbuat seperti ini.

Topik yang ingin kuangkat hari ini adalah, "Benarkah White Lie lebih baik daripada kejujuran?".

Beberapa orang bilang, kejujuran itu amat sangat berharga, dan kita harus selalu jujur. Seperti biasa, ajaran sejak jaman dahulu kala pun seperti itu. Tetapi pada saat-saat mendesak di mana kejujuran berarti penderitaan, White Lie menjadi alternatif yang cukup digemari.

Contoh kasus kuambil dari salah satu film seri favoritku, ROME. Di film tersebut, seorang lelaki (Lucius) yang cepat naik darah tidak tahu bahwa istrinya berselingkuh. Teman baiknya (Pullo) mengetahui hal ini, tapi tidak berbicara sepatah katapun pada Lucius. Ia yakin, bila Lucius sampai mengetahui hal ini, keluarga Lucius bisa hancur berantakan. Sampai suatu saat Lucius tahu sendiri, dan seperti dugaan Pullo, keluarganya rusak seketika.

Pada satu sisi, mungkin pendapat Pullo benar. Lebih baik menghindari masalah. Tetapi di lain sisi, apakah itu baik untuk hidup dalam kebohongan? Untuk tertawa dan tersenyum bebas di saat kita tidak tahu orang-orang di sekitar kita menyimpan suatu rahasia besar? Saat semua orang lain membicarakan dirimu di balik layar?

vendredi, mai 11, 2007

People Changes

Manusia itu makhluk yang paling lucu di seluruh jagad raya. Setidaknya, begitu sih menurutku. Mereka memiliki pemikiran yang jauh lebih maju dibanding binatang apapun lainnya, namun terkadang mereka begitu bodohnya sampai-sampai perbuatan mereka itu lucu untuk ditonton.

Salah satu yang ingin kupertanyakan hari ini adalah mengenai perubahan. Manusia amat sering berubah pendapat dan perbuatan. Perubahan merupakan suatu aspek utama dalam kehidupan manusia. Bayangkan kalau kita nggak boleh berubah, sekali ngomong "Gue males sekolah ah" harus males terus. Nah, masalah utamanya adalah, kapan perubahan ini terjadi dan bagaimana cara seseorang mendeteksinya.

Beberapa contoh kasus, misalnya temanku yang tergila-gila pada seorang perempuan bersuami, namun tidak mengakui hubungan mereka meskipun di depan umum mereka bermesraan lewat telepon. Atau dearest yang sempat senang karena bisa bersikap cuek, namun dalam waktu dekat kembali menjadi nosy obaa-san (nenek tukang ikut campur urusan orang).

Dearest pernah menyebut hal seperti ini sebagai the consistency of being inconsistent. Suatu lingkaran aneh yang berhubungan sekaligus bermusuhan satu sama lain. Aku cukup yakin, kita semua pernah melakukan perubahan seperti ini. Beberapa mengatakannya sebagai "denial", "ingkar", atau sekedar "bohong". Padahal seperti yang diajarkan oleh nenek moyang kita, berbohong bukanlah perbuatan baik.

Pertanyaannya, kapankah orang disebut berubah dan kapankah mereka disebut denying atau berbohong? Sebelum kita mengetahui hal tersebut, tidak akan pernah jelas batasan antara mereka yang benar-benar berubah dan mereka yang sekedar mencari alasan.

Restart

Sebenarnya, sebelum entry ini, pernah ada 34 entry lainnya yang kuhapus. Hari ini aku ingin mengulang segalanya. Tentu, itu tidak bisa terjadi di dunia nyata. Bagaimanapun, pengalaman adalah sesuatu yang tidak boleh dibuang. Kalau bisa, malah diabadikan. Lalu kenapa, menyadari hal tersebut, aku menghapus 34 entry yang lain?

Alasan jelasnya sih, aku nggak tahu juga. Mungkin karena aku merasa blogku berantakan, dan semestinya sedikit lebih rapi dengan labels. Mungkin karena aku membaca ulang seluruh blog ini dan merasa bahwa sebagian besar tulisanku ditujukan untuk diriku sendiri, menjadikan blog bukan tempat untuk berbagi namun tempat untuk monolog. Mungkin juga, karena aku sekedar sedang bermasalah secara mental.

Yang kutulis di entry-ku yang sebelumnya, tidak akan menjadi ludah yang kujilat sendiri. Aku tetap menyimpan 34 entry tersebut dalam ingatanku. Mereka akan menjadi pengalaman yang mengajariku untuk maju di kehidupan ini. Pengalaman terlalu mahal untuk disia-siakan, apalagi yang membahagiakan.

Ini adalah sebuah awal yang baru. Untuk entry-entry setelah ini, kuharap aku bisa menuliskan mereka dengan lebih baik, sehingga tidak hanya berguna bagi diriku namun juga demi orang lain yang membacanya.

Cheers!