dimanche, juin 03, 2007

Responsibility

Is one tough thing to keep.

Aku sendiri bukan orang yang bisa dibilang bertanggung jawab. Sangat banyak hal yang tidak berhasil kulakukan, janji-janji yang tidak ditepati, maupun hal-hal kecil yang terlupakan. Ya, aku menyesal akan semua itu, aku meminta maaf akan semua itu, dan aku ingin membayar tanggung jawab yang tidak kutepati dengan suatu bentuk ganti rugi. Sayangnya, aku tidak tahu bagaimana caranya.

Seperti kakakku yang berbisnis sepatu. Ia menerima pesanan sebuah sepatu, tapi ia membuat sepatu tersebut tidak sesuai dengan pesanan. Alasannya, "Aku nggak punya cetakan seperti itu! Ya mau bagaimana lagi?" Padahal, sang pemesan sepatu tadinya akan menikah mengenakan sepatu pesanannya itu. Dan sekarang hancurlah sudah rencana indah tersebut.

Kurasa, sudah sepantasnya kakakku meminta maaf, bertanggung jawab, serta mengganti kerugian yang dialami oleh pemesan sepatu itu. Sayangnya, lelaki bajingan yang satu ini bersikeras bahwa ia berada di posisi yang benar, dengan alasan "tidak punya cetakan, karena itu harus memaklumi hal tersebut." Ia bahkan tidak meminta maaf.

Aku tidak ingin menjadi seperti dia. Aku ingin meminta maaf. Aku ingin mengganti rugi. Hanya saja aku tak tahu bagaimana caranya. Apalagi di saat pihak yang kurugikan tidak memberi tahu aku apa yang ia inginkan.

3 commentaires:

natsu a dit…

Katanya mau dengerin orang cerita, malah tidur.
Katanya mau luangin waktu, malah main ama yang lain dan ga ada kabar.

Jadi mana yang bener?

Moonblade a dit…

Yang bener ya yang kukatakan.

Mau dengerin orang cerita, malah ada request main YM ampe pagi, trus tidur. Ga boleh ngantuk, kalo kurang tidur?

Mau luangin waktu, lu ngambek duluan. Dan gue juga butuh buat diri gue sendiri dan orang2 selain lu yang mau main di sini. Ga boleh nampung mereka, kalo lu lagi ngambek?

Katanya mau didengerin dan ditemenin, tapi ngambek. Jadi mana yang bener?

natsu a dit…

Kalau dilanjutin, ga bakal ada abisnya. Malah kita bertengkar ga jelas.

Jadi gua ga boleh ngambek? Ya udah.

Jadi... nggak, nggak jadi kutulis... mending sekalian ga usah bilang.

Hohoho...